Disiplin Ilmu
Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan
perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi.
Objek
Studi Kewirausahaan
a. Kemampuan
merumuskan tujuan hidup / usaha.
b. Kemampuan
memotivasi diri.
c. Kemampuan
untuk berinisiatif.
d. Kemampuan
berinovasi.
e. Kemampuan
untuk membentuk modal uang dan barang modal.
f. Kemampuan
mental yang dilandasi agama.
g. Kemampuan
untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah pengalaman baik maupun
menyakitkan.
Karakteristik
Kewirausahaan
- Ciri-ciri
a. Percaya
diri
b. Berorientasi
pada tugas dan hasil
c. Pengambil
resiko dan suka tantangan
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Beroreientasi
ke masa depan
- Watak
a. Keyakinan,
ketidak-tergantungan, indivi-dualitas, dan optimism
b. Kebutuhan
untuk ber-prestasi, berorientasi laba, tekun, kerja keras dan inisiatif.
c. Kemampuan
untuk mengambil resiko yang wajar
d. Perilaku
sbg pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran & kritik
e. Inovatif,
kreatif dan fleksibel
f. Pandangan
kedepan, perspektif
Sikap dan Kepribadian Wirausaha
Menurut Inkeles
kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi
modern yang dimanifes-tasikan dalam bentuk sikap, nilai dan tingkah laku dalam
kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru,
selalu membaca perubahan sosial, lebih realistis, berorientasi masa kini dan
masa depan, berencana, percaya diri, hati-hati dan memahami produksi.
Tingkah laku
kewirasahaan tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan
pemasaran, keahlian mengatur dan sikap terhadap uang. Kepribadian wirausaha
tercermin dalam kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian
menghadapi risiko, dorongan dan kemauan yang kuat.
FAKTOR & PROSES
KEWIRAUSAHAAN
right, competency
incentives, and environment“
Proses berkembangnya
kewirausahaan
Kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian pemicu, diimplementasikan,
kemudian akhirnya tumbuh dan berkembang.
MODEL PROSES
KEWIRAUSAHAAN PRIBADI :
PERTUMBUHAN
KEWIRAUSAHAAN
Tahap-tahap
pertumbuhan kewirausahaan meliputi
1. Tahap imitasi dan duplikasi,
2. Tahap duplikasi dan
pengembangan, dan
3.
Tahap menciptakan sesuatu yang baru dan beda.
“Bekerjalah
untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu
seakanakan kamu mati esok hari (HR Ibnu Asakir)”
FASE
AWAL (START UP)
|
FASE
TUMBUH (GROWTH)
|
Tujuan
dan Perencanaan
|
|
Kesinambungan
tujuan dan rencana pokok (ciptakan ide ke pasar).
|
Tumbuh
sederhana, efisien, orientasi laba, rencana langsung dicapai.
|
Staf
Ciri Kunci Personal
|
|
Fokus
terhadap yang akan dating daripada sekarang, usaha menengah diarahkan jangka
panjang.
|
Sama
seperti fase awal.
|
Ambil
risiko moderat dengan tingkat toleransi tinggi terhadap perubahan dan
kegagalan.
|
Sama
seperti fase awal.
|
Inovasi
mengarah pada kepuasan pelanggan, pengetahuan dan inovasi di bidangnya.
|
Tumbuh
cepat, kemurnian organisasi dan kemampuan berhitung serta pengetahuan manajerial
dan pengalaman memanfaatkan sumber daya yang ada.
|
Sifat
Untuk Desain
|
|
Struktur
pola sederhana, jaringan kerja komunikasi luas dan horizontal.
|
Struktur
fungsional dan vertikal serta saluran komunikasi informal.
|
Otoritas
pengambilan keputusan langsung oleh wirausaha.
|
Delegasi
otoritas ke level kedua (manajer).
|
Informal
dan sistem kontrol personal.
|
Bekerja
sama dan tidak kompleks dalam beroperasi.
|
Langkah
Menuju Keberhasilan Wirausaha
Faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan
kewirausahaan adalah faktor:
1. Kemampuan
dan kemauan
2. Tekad
yang kuat dan kerja keras
3. Kesempatan
dan peluang
Kegagalan kewirausahaan ditentukan oleh:
1. Kelemahan
2.
Peluang
3.
Kemampuan
4.
Pengalaman
Penyebab
kegagalan kewirausahaan, antara lain: (1)Tidak
kompeten dalam manajerial,(2)Kurang
berpengalaman dalam operasi dan
menghasilkan produk, (3) Lemah dalam pengendalian
keuangan,(4) Gagal dalam perencanaan
program bisnis,(5) Lokasi yang
kurang memadai,(6)Kurangnya pengawasan peralatan,(7) Sikap yang tidak
bersungguh-sungguh dalam usaha,(8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausaha(9)
Keadaan yang menjadikan pesimistik
dalam usaha muncul: (a)Pendapatan yang tak menentu,(b)Kerugian akibat
hilangnya modal investasi,(c) Butuh waktu lama untuk recovery,(d) Kualitas kehidupan yang tetap rendah meski usahanya
mantap.
Keuntungan
Kewirausahaan
|
Kerugian
Kewirausahaan
|
1. OTONOMI
|
1. PENGORBANAN PERSONAL
|
2. TANTANGAN
AWAL DAN MOTIF BERPRESTASI
|
2.
BEBAN TANGGUNG JAWAB
|
3. KONTROL
FINANSIAL
|
3.
MARGIN KEUNTUNGAN YANG KECIL DAN KEMUNGKINAN GAGAL
|
FUNGSI DAN MODEL PERAN
KEWIRAUSAHAAN
Profil Wirausaha
Menurut Roopke dikutip
Suryana (2001) profil wirausaha dapat
dijabarkan sebagai berikut.
- Kewirausahaan Rutin (Wirt)
Wirausaha
yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada pemecahan
masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin
adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional.
- Kewirausahaan Arbitase
Wirausaha
yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan
pemanfaatan (pembukaan).
- Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha
dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia
merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru,
tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik
manajemen, dan metode distribusi baru.
Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha
- Fungsi Makro
Secara
makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian
suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara di asia,
kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi negara tertentu, sehingga negara-negara
itu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
b. Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha
adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke
dalam cara yang baru dan berbedauntuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha
baru. Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara umum
wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
sebagai perencana (planner).
Kewirausahaan
Dalam Konteks Global
Dalam
konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan
yang harus dihadapi. Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan
keunggulan sumber dayanya. Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing
adalah negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonominya dan dapat
memberdayakan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber ekonomi dapat
diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan
inovatif.
MERINTIS
USAHA BARU DAN MODEL PENGEMBANGANNYA
Merintis Usaha Baru (Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri.
Ada dua pendekatan yang bisa digunakan
wirausaha untuk mencari peluang, yaitu :
1.
Inside-out, yaitu
pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan
usaha. (berdasarkan ketrampilan sendiri kunci keberhasilannya)
Dalam pendekatan ini calon wira usaha harus memiliki
beberapa kompetensi, yaitu :
(a) Kemampuan teknik (c) Kemampuan
Finansial
(b)Kemampuan pemasaran (d) Kemampuan
hubungan
2. Pendekatan out-side
in, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide
bahwa suatu usaha akan berahasil apabila menanggapi suatu kebutuhan pasar. Hal
yang dibutuhan pasar itu dapat bersumber dari :
(a) Surat kabar (d)
Publikasi pemerintah
(b) Laporan periodik
tentang perubahan ekonomi (e) Informasi lisensi produk
(c) Jurnal perdagangan
dan pameran dagang
Dalam Merintis Usaha Baru beberapa hal
yang harus diperhatikan :
- Bidang dan jenis usaha yang dimasuki, meliputi:
(a)
Bidang usaha pertanian, (f)
Bidang usaha jasa keuangan,
(b)
Bidang usaha pertambangan, (g) Bidang
usaha jasa perorangan ,
(c)
Bidang usaha pabrikasi, (h)
Bidang jasa umum,
(d)
Bidang usaha perdagangan, (i)
Bidang jasa wisata
(e)
Bidang usaha konstruksi, ,
- Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
(a)
Perusahaan Perseorangan (c)
Persekutuan
(b)
Firma (d)
Perseroan
- Tempat usaha yang akan dipilih
(a)
Dekat dengan konsumen (c)
Dekat dengan bahan baku
(b)
Dekat dengan sumber tenaga kerja
- Organisasi usaha yang akan digunakan
- Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
- Lingkungan usaha yang berpengaruh
(a)
Lingkungan mikro
(b)
Lingkungan makro
Membeli
perusahaan orang lain (buying)
Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan
yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
- Resiko lebih rendah
- Lebih mudah
- Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar
Membeli
perusahaan yang sudah ada juga mengandung permasalahan, yaitu:
- Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar
- Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.
Kerja sama manajemen (franchising)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur.
Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan
usaha dari perusahaan induk.
Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi
lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur
atau dealer).
Bentuk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Merintis usaha
|
|
|
Membeli perusahaan
|
|
|
Kerjasama manajemen
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar