Kamis, 12 April 2012

value for money



Latar Belakang
Penataan, pengolahan, pengaturan serta pengelolaan keuangan memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam keberlangsungan organisasi-organisasi, salah satunya organisasi sektor publik. Pengelolaan (manajemen) dalam bagian keuangan akan berpengaruh terhadap baik buruknya suatu organisasi tersebut untuk tetap eksis. Dengan pengelolaan organisasi sektor publik yang sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang berdasarkan karakteristik organisasi sektor publik, maka organisasi sektor publik akan tetap eksis bahkan mampu berkembang dengan baik. Sebaliknya, apabila organisasi sektor publik dikelola dengan tidak berlandaskan tujuan organisasi tersebut atau pengelolaan dilakukan dengan sembarangan, maka hal tersebut akan berdampak negatif bagi organisasi tersebut, yaitu tidak tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dalam perkembangannya, pengelolaan organisasi sektor publik, khususnya dalam bagian keuangan telah melakukan reformasi yang bisa disebut value for money yang menekankan tentang pengelolaan organisasi sektor publik yang dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok dalam konsep value for money. Adanya ketiga unsur pokok tersebut diharapkan di terapkan pada setiap organisasi sektor publik yang ada di Indonesia, agar terjadi sinergi positif terhadap perkembangan perekonomian bangsa Indonesia.
Pengelolaan keuangan menrupakan perihal yang penting dalam upaya pengembangan efektifitas dan efisiensi kinerja pemerintah. Pengelolaan semacam ini berorientasi pada kemampuan pemerintah melaksanakan kebijakan, keputusan, rencana, serta terjun langsung dalam pelaksanaan program-program yang telah ditentukan. value for money diharapkan mampu melakukan pengawasan (controlling) terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan keuangan. Sehingga ada sinergi atau keterkaitan antara nilai keuangan dengan komponen-komponen yang berkaitan dengan pengganggaran. Konsep ini juga dapat dijadikan sarana pendorong kebutuhan ekonomi bangsa, yaitu dengan mengurangi permasalahan-permasalahan ekonomi yang ada di bangsa ini, seperti pengangguran dan kemiskinan.
Dengan pengelolaan keuangan organisasi sektor publik yang telah berjalan sesuai sistem kinerja organisasi dan berorientasi pada tujuan yang jelas, maka tujuan organisasi akan diarahkan dan dicapai dengan mudah dengan dibarengi perkembangan kualitas sumber daya yang ada.

A.   Pengertian value for money
Value for money atau nilai untuk uang merupakan salah satu definisi dari kualitas (Harvey & Green, 1993). Kualitas nilai uang melihat kualitas dalam hal pengembalian investasi. Jika hasil yang sama dapat dicapai dengan biaya rendah atau hasil yang lebih baik dapat dicapai dengan biaya yang sama, maka pelanggan memiliki kualitas produk atau jasa. Kecenderungan yang berkembang untuk pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban dari pendidikan tinggi mencerminkan pendekatan nilai untuk uang (value for money). Definisi value for money  yang lain yaitu Nilai untuk uang adalah nilai uang untuk menilai biaya suatu produk atau layanan terhadap kualitas penyediaan.
Dalam hal ini value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
1.      Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
2.      Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
3.      Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome dengan ouput. 

B.   Implementasi Konsep Value for Money
 Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang bersangkuan mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Secara teknis kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa oleh organisasi yang bersangkutan dilakukan pada tingkat yang ekonomis, efisien dan efektif. Audit kinerja atau value for money audit meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Pengukuran kinerja berdasarkan indicator alokasi biaya (ekonomi dan efisiensi) dan indicator kualitas pelayanan. Dengan demikian teknik ini sering disebut dengan pengukuran 3E yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
1.      Ekonomi berkaitan dengan hubungan antara pasar dan masukan (cost of input). Pengertian ekonomi (hemat/tepat guna) sering disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency) dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu.
2.      Efisiensi (daya guna) mempunyai pengertian yang berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well). Jadi, pada dasarnya ada pengertian yang serupa antara efisiensi dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki penghapusan atau penurunan biaya (cost reduction).
3.      Efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pengertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
Indikator efisiensi dan efektivitas harus digunakan secara bersama-sama. Karena di satu pihak, mungkin pelaksanaannya sudah dilakukan secara eknomis dan efisien akan tetapi output yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Sedang di pihak lain, sebuah program dapat dikatakan efektif dalam mencapai tujuan, tetapi mungkin dicapai dengan cara yang tidak ekonomis dan efisien. Jika program dapat dilakukan dengan  efisien dan efektif maka program tersebut dapat dikatakan cost-effectivenes.
Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok value for money, namun beberapa sumber berpendapat bahwa ke tiga elemen saja belum cukup .Perlu ditambah dua elemen lain yaitu :
1.      Equity: kesempatan sosial yang sama untuk memperoleh pelayanan publik .
2.      Equality: pemerataan/kesetaraan penggunaan dana publik dilakukan secara merata.
3.      Input :merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas
4.      Output : merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan.
5.      Outcome : adalah dampak yang ditimbulkan dari suau aktivitas tertentu.

Manfaat Implementasi Konsep Value for Money
·         Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran
·         Meningkatkan mutu pelayanan publik
·         Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunan input
·         Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
·         Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntanbilitas publik.

C.   Contoh Konsep Value for Money
Contoh konsep value for money pada Program pelayanan kesehatan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)
                 JAMKESMAS merupakan suatu program yang dibuat pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat kurang/tidak mampu. Jamkesmas ini sebenarnya bukan suatu program baru. Program ini melanjutkan program terdahulunya yaitu askeskin dan kartu sehat yang semuanya memiliki tujuan yang sama, untuk menjamin pembiayaan kesehatan masyarakat kurang atau tidak mampu. Masalah yang seringkali ditemukan di lapangan berkaitan dengan aktivitas program jamkesmas.
A. Masalah yang dihadapi pasien
Sikap tenaga medis di rumah sakit yang di rasa membedakan terhadap pemegang kartu jamkesmas, belum lagi masalah obat-obatan yang kadang sering sekali habis, dan ada beberapa jenis obat yang di luar ketetapan program jankesmas sehingga pasien harus membayar sisa kelebihannya.
B.     Masalah yang dihadapi pihak rumah sakit
Masalah dalam hal klaim anggaran dimana pemerintah terlambat membayarkan klaim anggaran kesehatan.

Program jamkesmas ditinjau dari sudut “value for money
Ekonomi 
JAMKESMAS memberkikan pelayanan kesehatan gratis bagi pesertanya pada puskesmas&rumah sakit yang telah ditentukan meliputi biaya dokter,obat-obatan, &rawat inap (dgn ketentuan yg berlaku)
.
Efisiensi
sandarnya masyarakat akan pentingnya kesehatan yang pada awalnya diabai kan karna terhalangnya dengan biaya , kenaikan jumlah pasien yg bertahan hidup dan kembali sehat,penikatan kualitas hidup.
Efektivitas
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Outcome
·         Pelayanan rumah sakit terhadap pasien JAMKESMAS sering terkesan kurang memuaskan (menomer duakan)
·         Tidak semua rumah sakit memfasilitasin JAMKESMAS secara penuh.
·         Keterlambatan pembayaran Klaim pada rumah sakit
Equity
perluasan program jamkesmas keseluruh indonesia agar seluruh masyarakat tidak mampu/kurang mampu mendapatkan penjaminan pelayanan kesehatan .
Equality
pemeratan pada pendistribusian pembayaran klaim dana jamkesmas pada seluruh jaringan rumah sakit yang berkerja sama.
  Program jamkesmas bila ditinjau dari sudut value for money terlihat belum optimal terutama terlihat dari keterlambatan pembayaran klaim, Padahal klaim terhadap anggaran ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien jamkesmas sering terkesan kurang memuaskan

KESIMPULAN
Value for money merupakan seseuatu yang menilai apakah suatu organisasi telah memperoleh tujuan yang diharapkan atau belum dalam kaitanya dengan pengelolaan keuangan. Reformasi penataan keuangan negara saat ini menghendaki penerapan konsep value for money atau yang lebih dikenal degan konsep 3E (Ekonomi, Efisien, dan Efektif). Oleh karena itu dalam reformasi ini pemerintah diminta baik dalam mencari dana maupun menggunakan dana selalu menerapkan prinsip 3 E tersebut. Hal ini mendorong pemerintah berusaha selalu memperhatikan tiap sen/rupiah dan (uang) yang diperoleh dan digunakan. Perhatian tertuju pada hubungan antara input-output-outcome.
Tujuan yang dikehendaki terkait pelaksanaan value for money:
·         ekonomi: hemat cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber daya
·         efisiensi: Berdaya guna dalam penggunaan sumber daya
·         efektivitas: berhasil guna dalam arti mencapai tujuan dan sasaran.
·         equity: Keadilan dalam mendapatkan pelayanan publik.
·         equality: Kesetaran dalam penggunaan sumber daya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar